Eramuslim – Divisi Wanita Gerakan Perlawanan Islam Palestina “HAMAS” menegaskan bahwa kemerdekaan sebuah bangsa bukanlah sebuah hadiah pemberian suatu kelompok atau negara, melainkan perjuangan untuk merebutnya.
Pernyataan ini dilontarkan Divisi pejuang wanita Hamas dalam muktamar dengan tema Balfor “100 Tahun dalam Penjajahan,pada hari Kamis (10/11) kemarin.
Deklarasi Balfour adalah surat tertanggal 2 November 1917 dari Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur James Balfour kepada pemimpin komunitas Yahudi Inggris, Lord Rothschild untuk dikirimkan kepada Federasi Zionis.
Surat itu menyatakan sikap yang dimufakati oleh Rapat Kabinet Inggris pada 31 Oktober 1917 bahwa pemerintah Inggris mendukung rencana-rencana Zionis untuk membuat ‘tanah air’ bagi Yahudi di Palestina yang berlangsung hingga hari ini.
Dalam muktamar yang diselenggarakan di Jalur Gaza, para pejuang wanita ini kembali menegaskan sikap yang telah dan akan terus ditempuh oleh rakyat Palestina menghadapi penjajah Zionis Israel, yaitu melawan.
Karena mereka yakin bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah yang secara cuma-cuma bisa didapat. Melainkan harus mereka rebut paksa dari genggam kesombongan tangan penjajah yang telah melapaui batas. (HI/Ram)