Pejuang Palestina Tutup Informasi Atas Nasib Gilad Shalit

Upaya Israel membebaskan serdadunya yang diculik kelompok pejuang Palestina nampaknya akan menemui jalan buntu, setelah kelompok Tentara Islami menyatakan sudah menutup pintu informasi atas nasib Gilad Shalit, serdadu Israel yang diculik itu.

Pernyataan tersebut disampaikan Juru bicara Tentara Islami, Abu al-Muthana di Jalur Gaza, Selasa (4/7), menyusul habisnya masa tenggat bagi Israel atas tuntutan pembebasan tahanan Palestina. "Diskusi sudah ditutup. Apakah dia (Gilad Shalit) akan dibunuh atau tidak, Kami tidak akan memberikan informasi tentang nasib serdadu itu," kata al-Muthana.

Meski demikian al-Muthana mengatakan bahwa membunuh serdadu merupakan pelanggaran terhadap prinsip perjuangan mereka. "Sejumlah orang berpikir bahwa kelompok yang melakukan penculikan akan membunuhnya, tapi nilai-nilai Islam mengajarkan Kami untuk menghormati dan tidak membunuh tawanan," tegas al-Muthana.

Atas pernyataannya itu, belum ada komentar dari dua kelompok pejuang Palestina lainnya yang ikut terlibat dalam penculikan serdadu Israel.

Kelompok pejuang Palestina itu memberi batas waktu sampai pukul 06.00, Selasa (4/7) bagi Israel untuk membebaskan para tahanan Palestina sebagai barter pembebasan Shalit. Namun Israel menolak tuntutan tersebut sampai batas waktu yang diberikan berakhir.

Avi Pazner, juru bicara pemerintah Israel meyakini bahwa Shalit masih hidup. "Kami tahu bahwa hingga kini Gilad Shalit masih hidup. Kami tahu dia terluka dan sudah dirawat oleh seorang dokter Palestina beberapa hari yang lalu," tandas Pazner.

"Kami yakin dengan informasi kami, seperti saya katakan pada anda bahwa dia (Gilad Shalit) masih hidup," sambungnya.

Sementara itu, sebagai aksi balasan terhadap penculikan itu, Israel melancarkan sejumlah serangan ke Jalur Gaza dan Tepi Barat, menangkapi para menteri, anggota parlemen dan pejabat pemerintah dari Hamas. Israel juga mengancam akan membunuh para pemimpin Hamas.

Mediasi sejumlah negara yang dipimpin Mesir untuk menengahi konflik Israel-Palestina yang dipicu aksi penculikan serdadu Israel, juga gagal. Negara-negara Barat mendesak Palestina untuk membebaskan serdadu Israel yang diculik dan meminta Israel untuk menahan diri. (ln/aljz)