Unit Perlawanan Rakyat Abu Mujahid, mengatakan tawaran Israel untuk melepaskan 200 tawanan Palestina dari penjara Israel, untuk menebus kopral Ghilad Shalit, tertolak. Pihak perlawanan Palestina menghendaki pembebasan Shalit harus ditukar dengan 1400 tawanan Palestina yang hingga kini masih meringkuk di penjara Israel, sesuai dengan persyaratannya.
Menurut Jubir Unit Perlawanan Rakyat dalam keterangan khususnya, “Penjajah tidak serius untuk berdialog tentang pembebasan tawanan yang disandera Ghilad Shalit. Kami akan tetap menahan Shalit. Israel lah yang bertanggung jawab atas penundaan pembebasan Ghilad Shalit. ” Menurut pernyataan tersebut, paket pembebasan Shalit sama persis dengan apa yang pernah diajukan pejuang Palestina kepada penjajah Israel sejak lima bulan lalu.
Penahanan Ghilad Shalit disebutkan lebih rumit ketimbang dialog yang berhasil dilakukan Israel dengan pihak Hizbullah Libanon untuk membebaskan dua serdadu yang ditawan di Libanon. “Kesepakatan pertukaran tawanan antara pejuang Palestina yang menahan satu orang serdadu Israel di Ghaza, akan lebih sulit daripada kesepakatan pertukaran yang dilakukan Hizbullah Libanon dengan Israel, ” tandas Abu Mujahid. Kesulitan itu menurutnya adalah akibat pihak Israel sendiri. Karena sebelm ini, pihak Palestina mengajukan 330 nama tahanan untuk dibebaskan sebagai bukti niat baik. Tapi ternyata Israel hanya menyepakati 30 nama saja dari jumlah itu. Dan karenanya, upaya pertukaran tawanna kembali ke titik nol. (na-str/maan)