Sedikitnya 10 rakyat Palestina termasuk dua pejuang gugur menjadi korban keganasan serangan udara Israel di Ghaza, Selasa (13/6). Selain 10 orang tersebut, tercatat lebih dari 20-an orang luka-luka.
Koresponden Islamonline di Ghaza menyebutkan sebuah pesawat militer Israel melepaskan satu misilnya mengenai sebuah mobil yang dikendarai 4 orang pejuang Saraya Al-Quds, sayap militer Jihad Islam. Situasi jalan Shalahuddin yang dilewati mobil tersebut dalam situasi padat saat serangan terjadi, sehingga banyak yang menjadi korban, termasuk anak-anak.
Sumber-sumber di kalangan medis menyebutkan, dua pejuang yang gugur itu adalah Abu Hafdh, jubir komunikasi Jihad Islam dan Ali Al-Amri. Keduanya adalah penduduk kampong Syuja’iyah di Ghaza. Abu Hamid, jubir Saraya Al-Quds mengatakan, “Apa yang dilakukan Israel adalah kejahatan baru terhadap rakyat Palestina karena tujuh orang yang gugur adalah warga sipil termasuk dua orang anak-anak. Sejumlah misil lain yang ditembakkan pesawat tempur Israel juga menghantam mobil ambulan yang berupaya mengangkut para korban.”
Geram melihat tindakan biadab Israel tersebut, Abu Hamid menegaskan, “Sesungguhnya rakyat kami akan bersatu di bawah bendera perlawanan dan kami sudah memiliki kekuatan untuk membalas kekejian ini tidak lama lagi.”
Sementara itu, Jubir militer Israel di Tel Aviv seperti dikutip Reuters berdalih serangan itu dilakukan untuk menghancurkan sebuah mobil yang sedang berada dalam perjalanan untuk melepaskan misil Jihad Islam ke sejumlah lokasi di Israel. “Yang berada dalam mobil itu berafiliasi pada gerakan Jihad Islam.”
Serangan ke jalan Shalahuddin kemarin bukan satu-satunya serangan Israel. Tak lama setelah serangan itu, militer udara Israel juga menyerang kota Beit Lahiya di sisi utara Ghaza. Serangan kedua yang hanya berjarak sekitar 5 menit dari serangan pertama ini tidak menimbulkan korban jiwa namun sejumlah orang luka-luka.
Israel juga melakukan serangan ketiga dalam rentang waktu tidak kurang 30 menit dari serangan kedua yang menghantam sebuah mobil di jalan Sakkah, Jabaliya, sisi utara Ghaza. Serangan itu juga membuat puluhan orang luka-luka. Tiga serangan brutal Israel ini merupakan serangan lanjutan dari serangan sebelumnya yang terjadi pada sore hari Ahad (11/6) di Ghaza dan menewaskan 3 orang warga Palestina.
Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, sebelumnya menyatakan menyudahi fase gencatan senjata yang telah berlangsung 16 bulan terhadap Israel. Pernyataan itu dipublikasikan setelah Israel melakukan serangan berdarah pada hari Jum’at di tepi pantai Ghaza dan menewaskan satu keluarga sipil Palestina. Sejak itu aksi balasan meningkat. Israel mengancam akan mengarahkan sasaran pada para pemimpin Hamas. (na-str/iol)