Eramuslim – Perwira senior Zionis Israel menyatakan bahwa pihaknya akan meneruskan penembakan demonstran di perbatasan Jalur Gaza, meski diprote sejumlah pihak pasca peristiwa berdarah yang menewaskan belasan warga sipil Palestina pada hari Jumat (30/03) kemarin.
Para perwira militer senior mengatakan pada Minggu malam bahwa tentara tidak akan mengubah kebijakannya menembak di Jalur Gaza, meskipun ada kritik yang dibuat setelah peristiwa Jumat lalu di perbatasan, yang mengakibatkan kematian 17 orang Palestina dan melukai ratusan orang, Konflik Israel.
“Kami akan terus bekerja melawan para demonstran di perbatasan Gaza, seperti yang kami lakukan Jumat lalu,” seperti dikutip surat kabar Ibrani Haaretz dari perwira anonim pada Minggu (1/04) malam.
Perwira tersebut menegaskan bahwa penempatan penembak jitu di sepanjang perbatasan Jalur Gaza akan terus berlanjut, tidak akan ada perubahan dalam tugas mereka, lansir Aljazeera.
“Tugas utama pasukan di sepanjang perbatasan adalah untuk mencegah para demonstran menyeberangi pagar pemisah,” ujar perwira tersebut, dan berjanji akan menyelidiki tuduhan pembunuhan warga sipil Palestina yang tidak menimbulkan ancaman bagi tentara.
Sebanyak 17 orang tewas, dan sekitar 1.500 orang lainnya terluka dalam peringatan Hari Tanah Palestina pada 30 Maret kemarin. Menuntut hak kembali warga ke tanah air mereka yang kini dikuasai pendudukan Zionis Israel. (aa/ram)