Para pejabat senior Israel memperingatkan akan adanya operasi militer besar-besaran terhadap Jalur Gaza setelah pejuang Palestina menembakkan roket sebagai pembalasan atas serangan udara terbaru terhadap wilayah yang terkepung tersebut.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Minggu lalu memperingatkan bahwa Israel siap untuk “meningkatkan” responnya.
Moshe Yaalon wakilnya mengatakan: “Kami memiliki kotak penuh alat …dan kami belum menggunakannya.”
“Kami perlu untuk menguatkan respon kami sampai Hamas mengatakan ‘cukup’ dan tembakan senjata berakhir,” kata Yaalon seperti dikutip media.
Seorang pejabat pemerintah Israel mengungkapkan pada hari sebelumnya bahwa Netanyahu bertemu dengan 50 duta besar asing untuk secara singkat menjelaskan kepada mereka terkait kekerasan baru-baru ini di Jalur Gaza dan meminta dukungan internasional untuk operasi darat yang mungkin di lakukan daerah kantong pantai tersebut.
Pejabat itu mengatakan bahwa perdana menteri Israel bermaksud untuk memberitahu para utusan bahwa “tidak ada negara di dunia yang akan mentolerir situasi saat ini, di mana puluhan roket dan rudal terus menerus menembaki penduduk sipil kami.”
Pada sisi lain enam warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam babak terbaru dari serangan yang dilakukan oleh rezim Israel pada wilayah yang dikepung tersebut.(fq/prtv)