Seorang tokoh Hamas menegaskan bahwa senjata milik faksi perjuangan Palestina adalah sesuatu yang wajib dan tidak bisa ditawar dengan apapun dalam upaya negosiasi permanne dengan Israel.
Dalam pernyataannya kepada satsiun Al Jazeera Live Mesir melalui jaringan Skype, Dr. Mushir al-Masri, mengatakan “kelompok yang kalah dalam medan perang tidak berhak menetapkan syarat apapun dalam perundingan dilpomasi dan politik, sama seperti rakyat kami di gaza yang tidak dapat berbuat banyak akibat serangan udara Israel.”
Dr. Mushir al-Masri menegaskan bahwa Hamas dan faksi pejuangan lainnya di Jalur Gaza tidak akan pernah mundur dari tuntutan pencabutan blokade yang telah berlangsungd ari tahun 2006 lalu.
Selain itu, petinggi Hamas ini berharap Mesir untuk dapat bersikap netral sebagai mediator dan mendukung perjuangan rakyat Palestina. (Rassd/Ram)