Pejabat Hamas Bantah Telah 'Minum Kopi Bareng' dengan Israel

Mantan menteri dan pejabat senior Hamas, Wasfi Qabha membantah laporan media Israel yang mengklaim bahwa ada pertemuan antara pejabat Israel dan Hamas di kota Jenin, dan menegaskan bahwa berita ini bertujuan untuk mengganggu pertemuan rekonsiliasi yang akan datang antara gerakannya dan faksi Fatah di Damaskus.

Qabha, mantan menteri Palestina urusan tahanan, mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Selasa kemarin (9/11) bahwa apa yang terjadi adalah bahwa sejumlah besar petugas intelijen Israel dan pasukan IDF menyerbu rumahnya dan rumah-rumah pejabat Hamas lainnya di lingkungan Basatin dan Yahya Ayyash pada fajar Kamis lalu, terutama pada tanggal 28 Oktober dan menginterogasi mereka semua.

Dia menjelaskan bahwa selain rumahnya, pasukan Israel menyerang masuk ke rumah-rumah pejabat Hamas lainnya yaitu Khalid Al-Hajj dan Ghassan Al-Zugaibi dengan cara kekerasan yang menyebabkan kepanikan di antara anak-anak dan perempuan dan memaksa setiap keluarga untuk masuk ke salah satu kamar mereka.

"Para agen intelijen menginterogasi kami dan bertanya tentang Hamas dan posisinya di Tepi Barat dan Jenin serta hubungan yang tegang dengan otoritas Palestina, dan mereka meminta kami untuk menyampaikan pesan ancaman kepada Gerakan (Hamas) yang tidak akan diperbolehkan untuk melanjutkan aktivitasnya dan akan tetap dilarang [di Tepi Barat] … dan contoh Gaza dan apa yang terjadi di Al-Khalil tidak akan pernah terjadi lagi," seperti diuraikan pejabat Hamas tersebut.

Pejabat Hamas itu juga mengatakan bahwa komandan Israel mengatakan kepadanya bahwa ia dilarang oleh keputusan pengadilan dari masuk ke desa asalnya Barta’a Al-Sharqiya di dalam area dinding pemisah.

Sebelumnya dilaporkan oleh media Israel Haaretz menyatakan bahwa pejabat Hamas telah melakukan ‘pembicaraan’ dengan pihak Israel sambil kongkow-kongkow minum kopi.(fq/pic)