Eramuslim – Jika di Arab Saudi telah membangun sebuah jalan setapak khusus untuk penyadang disabilitas tuna netra untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Lain lagi dengan apa yang dilakukan oleh sekelompok pemuda Palestina yang mendirikan sebuah rumah makan bagi mereka yang tidak dapat melihat.
Ide ini diawali dengan keresahan para pemuda terhadap sedikitnya sosialisasi kaum tuna netra di tengah masyarakat, khususnya dalam bidang kuliner dimana jarang ditemukan restoran yang menyediakan menu khusus bertuliskan huruf braille.
Dengan proyek bertema “kita bersama mereka”, para pemuda ini kemudian mewujudkan idenya untuk mendirikan sebuah restoran yang ramah dengan para penyandang tuna netra.
Sontak saja ide ini disambut hangat oleh kaum penyandang disabilitas karena telah memecahkan masalah mereka untuk dapat berintegrasi dengan masyarakat lainnya secara normal. (Cnnarabic/Ram)