Sungguh miris melihat nasib warga Palestina yang menjadi pengungsi di negeri orang. Mereka terusir dari tanah airnya sendiri akibat penjajahan rezim Zionis Israel dan harus bergantung pada bantuan lembaga internasional dan belas kasihan negara lain.
Badan PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) hari Selasa (5/8) mengumumkan, bahwa mereka akan memindahkan pengungsi Palestina yang terlantar di gurun-gurun pasir di wilayah Irak ke Iceland dan Swedia. Dalam pernyatannya, Juru Bicara UNHCR Ron Redmond mengatakan, lebih dari 20 orang pengungsi Palestina yang terlantar di perbatasan Irak-Suriah selama dua tahun ini akan diterbangkan ke Iceland dalam minggu-minggu ini. Sedangkan 55 pengungsi Palestina lainnya yang terlantar di perbatasan, karena ditolak masuk ke Irak maupun Suriah akan terbangkan ke Swedia.
"Di antara kedua kelompok itu terdapat kaum perempuan dan anak-anak yang membutuhkan perawatan medis segera, " kata Redmond dalam keterangan persnya di Jenewa.
Saat ini ada 2.300 waga Palestina yang menempati kamp-kamp pengungsi di sepanjang perbatasan Suriah-Irak yang tidak bisa masuk ke Irak atau ke negara-negara di sekitarnya. Dalam kurun waktu 14 bulan belakangan ini, puluhan orang di antara pengungsi itu meninggal dunia karena sulit mendapatkan perawatan medis dan kesehatan.
Sebelum invasi AS ke Irak, terdapat 30.000 pengungsi Palestina di Negeri 1001 Malam itu. Mereka banyak yang keluar dari Irak karena menjadi target serangan invasi AS dan karena dukungan pemerintahan Irak terhadap para pengungsi Palestina di bawah pemerintahan Saddam Hussein.
Sementara Suriah, yang menjadi rumah bagi banyak warga Irak yang diasingkan, menampung sekitar 250 pengungsi Palestina dari Irak pada tahun 2006. Tapi kemudian, Suriah menutup perbatasannya untuk para pengungsi itu. Sebagian besar pengungsi memilih tinggal di tenda-tenda di perbatasan berharap perbatasan dibuka kembali. Sebagian dari mereka sudah direlokasikan ke sejumlah negara Eropa, Brazil dan Chili. Terakhir, Sudan juga menawarkan diri untuk menampung para pengungsi Palestina itu.
"Kami harap semua orang-orang Palestina bisa meninggalkan kondisi yang buruk di kamp-kamp pengungsian secepat mungkin, " kata Redmond.
Ia menambahkan, para pengungsi Palestina itu akan mendapatkan bantuan yang layak di Iceland, sebuah negara kecil dan secara geografis relatif terisolasi namun sepanjang sejarahnya banyak menampung para pengungsi dari wilayah-wilayah konflik. Di antaranya para pengungsi korban Perang Balkan pada tahun 100-an dan para pengungsi dari Colombia. (ln/alraby)