Eramuslim – Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) dikabarkan tengah mempersiapkan daftar hitam perusahaan-perusahaan Zionis Israel yang berada di wilayah Tepi Barat dan Al Quds, Palestina, seperti dilansir surat kabar Israel Hayom dalam terbitan hari Selasa (10/01).
“Ide ini telah datang sejak 6 tahun lalu, saat saya masih berkerja sebagai Pelapor Khusus PBB di wilayah Palestina yang diduduki,” ujar Richard Falk yang kini menjadi salah seorang aktivis Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS).
Richard Falk melanjutkan, “Daftar hitam akan dirilis pada akhir tahun 2017 ini, dan telah mendapatkan dukungan dari sejumlah negara Arab.”
BDS sendiri merupakan aksi boikot internasional terhadap komoditas ekonomi yang diproduksi penjajah Zionis Israel di wilayah Tepi Barat dan Al Quds, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya kemerdekaan Palestina dan penghentian aktivitas pemukiman Yahudi.
Tidak hanya dalam bidang ekonomi, para akademisi di Barat dan Amerika kini juga ikut mendukung aksi boikot BDS dengan membatalkan seluruh kerjasama pendidikan dan riset terhadap universitas-universitas Zionis Israel. (Memo/Ram)