Meski masih terikat kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Ghaza, Israel tetap melakukan operasi anti-Hamas di Tepi Barat.
Setelah merazia dan menutup berbagai fasilitas umum mulai dari mall, sekolah dan klinik kesehatan yang dicurigai terkait dengan Hamas, hari ini pasukan Zionis Israel menangkap seorang anggota legislatif dari Hamas dan 14 manajer dari sebuah perusahaan di Tepi Barat yang oleh Israel dituding memiliki hubungan dengan Hamas.
Sejumlah pejabat Palestina mengungkapkan, deputi Hamas di parlemen Palestina bernama Mona Mansour adalah satu dari 20 orang warga Nablus yang ditangkap pasukan Zionis pada Minggu malam. Di antara mereka yang ditangkap, 14 orang di antaranya adalah para pengurus Beit Amal, perusahaan pembiayaan yang mengelola mall di kota Nablus, yang sebelumnya sudah diperintahkan ditutup oleh rezim Zionis.
Israel menuding mall itu ikut membiayai perjuangan Hamas melawan penjajahan Israel dan memerintahkan penutupan mall berlantai lima tersebut selama dua tahun. Namun pihak manajemen mall menolak perintah itu dan membantah semua tuduhan Israel.
Operasi penangkapan terhadap warga Palestina di kota Nablus, Tepi Barat membuat tegang hubungan antara Israel dan Presiden Palestina Mahmud Abbas, karena Abbas selama ini berusaha untuk menciptakan ketertiban dan keamanan di seluruh kota di Tepi Barat sejak pertikaiannya dengan Hamas tahun 2007 lalu di mana Hamas berhasil menguasai Jalur Ghaza. (ln/al-araby)