Pasukan Israel telah melepaskan anjing mereka terhadap warga Palestina sebagai kebijakan opresif Tel Aviv yang diterapkan di wilayah Palestina yang diduduki.
Pasukan Israel menggunakan anjing "buas", bom suara dan gas air mata untuk menekan protes yang meletus sebelum pasukan Israel meruntuhkan dua tempat tinggal di lingkungan Arab Issawiya, Palestina News Network (PNN) melaporkan Selasa kemarin (30/11).
Salah satu demonstran mengalami cedera akibat dari serangan anjing dan empat warga Palestina lainnya cedera akibat tembakan gas air mata oleh pasukan Israel, AFP melaporkan.
Militer Israel juga meratakan satu bangunan di tempat lain di Timur al-Quds (Yerusalem), PNN mengatakan, menambahkan bahwa pemilik rumah yang rumahnya hancur tinggal di lingkungan Syekh Jarrah telah menghindari biaya pembongkaran yang dikenakan oleh pemerintah Israel.
Israel mengklaim keberadaannya di tanah Palestina pada tahun 1948 selama operasi militer besar-besaran terhadap dunia Arab, memaksa 711.000 warga Palestina untuk meninggalkan tanah air mereka.
Pada tahun 1967, Tel Aviv melanjutkan untuk menduduki dan kemudian melampirkan Tepi Barat dan Timur Al-Quds, yang dijanjikan menjadi ibukota negara Palestina di masa depan, mendapat penolakan dari masyarakat internasional untuk mengakui aneksasi itu. Tahun 2008 diperkirakan jumlah pengungsi Palestina lebih dari 4,6 juta.
PNN mengatakan bahwa 3.655 warga Palestina, termasuk 807 perempuan dan 1.699 anak-anak, akan dipaksa keluar dari Timur al-Quds pada tahun depan sebagai hasil dari penghancuran rumah-rumah mereka. (fq/prtv)