Menjelang berakhirnya kesepakatan gencatan senjata antara Zionis Israel melakukan aksi militer ke perbatasan Gaza, yang memicu pertempuran dengan dan Hamas. Pertempuran itu, merupakan pertempuran pertama Zionis Israel menyatakan sepakat melakukan gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.
Tak hanya pasukan darat, Israel juga melakukan serangan udara yang dibalas dengan tembakan roket pejuang Hamas.
Akibat pertempuran sengit yang terjadi pada Selasa malam itu, enam warga Palestina gugur syahid dan tiga orang lainnya luka-luka.
Menurut seorang pejabat senior militer Israel, tentara-tentara Zionis bergerak ke perbatasan Gaza dengan alasan ingin menghancurkan terowongan-terowongan bawah tanah yang oleh Israel dicurigai digunakan oleh para pejuang Hamas untuk menculik tentara-tentara Zionis.
Dr Moaiya Hassanain, pejabat di kementerian kesehatan Palestina mengungkapkan, salah satu korban yang gugur dalam pertempuran itu adalah Mazen Seada, seorang komandan senior Hamas untuk kawasan Gaza Tengah.
Hamas dalam situsnya menegaskan akan membalas serangan Israel. "Musuh akan membayar harga yang sangat mahal dan kami akan melakukan balasan yang sangat keras," demikian pernyataan sayap militer Hamas dalam situsnya.
Juru Bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, serangan pasukan Zionis Israel ke perbatasan Gaza membuktikan bahwa Israel tidak berminat untuk melanjutkan gencatan senjata. "Agresi Israel ini merupakan pelanggaran besar atas kesepakatan gencatan senjata," tukasnya.
"Jika serangan semacam ini diulangi lagi, perlawanan yang akan dilakukan tidak hanya terbatas wilayah timur Gaza Tengah," tandas Abu Zuhri. (ln/aljz)