Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan pasukan Fatah, membebaskan 30 anggota Hamas dari tahanan.
Fatah mengklaim pembebasan itu merupakan niat baik mereka untuk melanjutkan dialog dengan Hamas yang akan digelar di Mesir.
International Middle East Media Center mengutip pernyataan seorang pejabat pasukan Fatah mengatakan, pembebasan anggota Hamas itu dilakukan di sejumlah kota di Tepi Barat.
Menurut sumber tersebut, pembebasan dilakukan karena Fatah ingin meredakan ketegangan dengan Hamas sebelum pertemuan internal di Mesir yang akan berlangsung hari Kamis (26/2).
Hamas selama ini menegaskan Fatah harus membebaskan anggota Hamas yang mereka tahan sebagai syarat untuk melakukan rekonsiliasi. "Supaya dialog sukses, upaya serius harus dilakukan untuk membebaskan semua tahanan politik dari Hamas yang berada di penjara-penjara otoritas Palestina di Tepi Barat," kata Jubir Hamas, Fawzi Barhoum.
Pasukan otoritas Palestina dari Fata menangkapi anggota Hamas di Tepi Barat, ketika Hamas berhasil menguasai Jalur Gaza bulan Juni tahun 2007 sebagai buntut dari keputusan Abbas membubarkan pemerintahan Hamas yang sah, yang terpilih dengan suara mayoritas lewat pemilu.
Hamas menyatakan memboikot dialog antar faksi di Palestina yang dimediasi Mesir pada tanggal 10 November lalu sebagai potes atas penangkapan anggotanya oleh pasukan Abbas. Dialog itu digagas Mesir sebagai upaya menghentikan pertikaian dan perpecahan antara kelompok Hamas dan Fatah serta untuk menyatukan kembali wilayah Gaza dan Tepi Barat.
Belum ada pernyataan resmi dari Hamas tentang pembebasan anggotanya oleh pasukan Abbas. Namun sejumlah faksi pejuang Palestina di Gaza sudah menerima undangan dari Kairo untuk hadir dalam dialog untuk memulihkan persatuan nasional di Palestina. (ln/prtv)