Pasukan Israel kini dalam kondisi siap siaga, menyusul ledakan bom di Tel Aviv yang menewaskan 9 orang dan 36 orang lainnya yang luka-luka, 3 di antaranya dalam kondisi serius, masih berada di rumah sakit.
PM sementara Israel Ehud Olmert telah memanggil sejumlah menteri kabinetnya yang penting dan kepala-kepala keamanan untuk membahas apa yang akan dilakukan Israel untuk membalas serangan bom itu.
Kepala-kepala pertahanan Israel merekomendasikan agar wilayah utara Tepi Barat di kepung dan operasi pencarian terhadap anggota Jihad Islam diintensifkan, termasuk melakukan apa yang mereka sebut ‘membunuh target’ alias membunuh para pemimpin-pemimpin senior kelompok pejuang Palestina.
Tentara-tentara Israel sudah dikerahkan di jalan-jalan utama dan di kawasan perbatasan dengan Tepi Barat, di mana pelaku bom syahid dari Jihad Islam berasal. Pasukan Israel sudah menangkap ayah dari pelaku bom syahid itu di rumah mereka di utara Tepi Barat. Tentara Israel juga menahan sekitar 30 warga Palestina dari wilayah itu.
Selasa malam, pesawat-pesawat Israel menembakkan misilnya ke sebuah pabrik logam di kota Gaza. Israel meyakini pabrik itu digunakan untuk membuat roket para pejuang Palestina.
Terkait dengan aksi bom syahid di Tel Aviv, duta besar Israel di PBB Dan Gillerman menyatakan adanya ‘poros teroris’ yaitu Iran, Suriah dan Hamas yang sengaja memprovokasi perang pertama di abad ke-21.
Hamas sudah menyatakan menolak untuk mengutuk aksi bom syahid di Tel Aviv. Menurut Hamas, bom syahid itu merupakan pertahanan diri atas agresi Israel. Pernyataan berbeda diungkapkan oleh Presiden Palestina Mahmud Abbas. Ia mengatakan serangan bom itu merugikan kepentingan Palestina. (ln/aljz)