Otoritas Pemerintah Palestina di Jalur Gaza memperingatkan bencana kemanusiaan yang di hadapi warga Gaza karena penutupan lanjutan pintu perbatasan Rafah.
Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataan resminya kepada Organisasi Internasional dan Regional, menyatakan penutupan pintu perlintasan Rafah menyebabkan memburuknya kondisi warga Gaza, terlebih pintu Rafah sebagai satu-satunya akses bagi warga Gaza ke dunia luar.
Kementerian menambahkan, lalu lintas penyebrangan melalui pintu Rafah telah berhenti sejak 1 bulan lalu, sejak penggulingan Presiden Mursi, pada tiga Juli lalu.
Koresponden Al-Jazeera di Gaza, Wael Dahdouh, mencatat setiap harinya sekitar 1.200 warga Gaza memasuki Mesir, sehari sebelum ditutupnya pintu perlintasan.
Wael menambahkan, “Dubes Mesir untuk Otoritas Palestina telah berjanji untuk segera membuka pintu perlintasan secara penuh sepuluh hari setelah ditutup, akan tetapi sampai saat ini pemerintah Mesir belum sekalipun membuka perlintasan Rafah.”
Jalur Gaza kini dilanda krisis bahan bakar, obat-obatan, dan bahan dasar kebutuhan pokok yang kini melambung tinggi. (Aljazeera/Zhd)