Inggris untuk pertama kalinya melakukan kontak langsung dengan Hamas dan menyerukan agar Barat menghentikan isolasi dan blokade terhadap Hamas.
Kontak pertama itu ditandai dengan pertemuan antara delegasi Parlemen Inggris yang dipimpin oleh Clare Short dari Partai Buruh dengan Ketua Biro Politik Hamas Khalid Misyaal di Damaskus, Suriah akhir pekan kemarin. Selain Short, turut hadir dalam pertemuan tersebut dua orang anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal, anggota parlemen Uni Eropa yang mewakili Irlandia dan seorang anggota legislatif dari Skotlandia.
"Kami perlu bicara dengan Hamas karena mereka mewakili rakyat Palestina dengan proporsi yang besar. Berdialog langsung dengan Hamas, diharapkan akan membawa kemajuan dalam upaya mencapai perdamaian," kata Short yang pernah menjabat sebagai menteri di bidang pembangunan internasional di pemerintahan Inggris.
Pertemuan antara delegasi parlemen Inggris dengan Hamas menjadi moment karena selama ini Barat yang dimotori oleh AS menolak melakukan kontak dengan Hamas setelah kelompok itu memenangkan pemilu di Palestina. AS menghasut sekutu-sekutunya untuk menjauhi Hamas dan memasukkan Hamas ke dalam daftar teroris hanya karena Hamas menolak penjajahan Israel di Palestina.
Seruan agar dunia internasional melibatkan Hamas dalam dialog guna menciptakan perdamaian di Palestina makin intensif setelah agresi brutal Israek ke Jalur Gaza bukan Januari kemarin. Seruan itu antara lain disampaikan utusan Tim Kwartet untuk konflik Israel-Palestina,Tony Blair.
Bersamaan dengan pertemuan delegasi parlemen Inggris dengan Hamas, laporan-laporan media massa menyebutkan bahwa sekitar 10 pejabat dan mantan pejabat di AS sudah mengirimkan surat pada Presiden Barack Obama yang isinya mendesak Obama agar melakukan kontak langsung dengan Hamas.
Diantara 10 pejabat AS yang menandatangani surat untuk Presiden Obama itu antara lain, penasehat ekonomi Paul A. Volcker, mantan dubes AS Thomas Pickering, mantan presiden Bank Dunia James Wolfensonh, mantan senator dari Partai Republik Chuch Hagel dan Nancy Kasebaum Baker serta penasehat keamanan nasional AS pada masa Presiden Bush, Brent Scowcroft.
Scowcroft menyatakan, tidak ada alasan bagi AS untuk tidak bicara dengan Hamas. "AS harus mampu mendorong proses perdamaian di Palestina, AS harus punya sikap dan bukan hanya berdiam diri," tukas Scowcroft. (ln/iol)