Eramuslim – Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menuding Presiden Jokowi saat ini sedang berbohong dan buang badan. Tuduhan ini dilontarkannya menanggapi pengelakan pemerintah terkait presidential threshold 20-25 persen.
Menurut Yandir, sejak awal pemerintah, melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo yang memaksakan pada draf RUU Pemilu dengan ketentuan presidential threshold sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional.
“Itu tidak elok, tidak jujur juga Jokowi itu. Jokowi tak perlu salahkan DPR dan jangan buang badan,” kata Yandri kepada wartawan, Sabtu (29/7).
Yandri pun yakin, Mahkamah Konsitutisi (MK) akan mengabulkan uji materi dan menghapus ketentuan presidential threshold tersebut.
Jokowi sebelumnya menyebut bahwa ketentuan presidential threshold dalam UU Pemilu adalah produk legislasi DPR. Jokowi menanggapi kritik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut presidential threshold lelucon untuk menipu rakyat.
“Sekali lagi ini produk demokrasi yang ada di DPR, ini produknya DPR, bukan pemerintah. Dan di situ juga ada mekanisme proses demokrasi yang ada di DPR dan kemarin juga sudah diketok dan aklamasi,” celoteh Jokowi.
Untuk diketahui, enam fraksi pendukung pemerintah, yakni PDI-P, Golkar, Nasdem, Hanura, PKB dan PPP menyetujui opsi presidential threshold yang diajukan pemerintah. Sementara, PAN bersama Gerindra, Demokrat, dan PKS yang mendukung presidential threshold dihapuskan kalah suara dan memutuskan Walk Out. (Rmol/Ram)