Eramuslim – Gerakan Perlawanan Islam Palestin “Hamas” menyerukan rakyat Palestina dengan segenap faksi-faksi dan kekuatan vitalnya serta para pemuda intifadhah, untuk turun ke jalan dan menjadikan hari Jum’at (8/12) sebagai hari kemarahan melawan penjajah Zionis Israel dan penolakan kebijakan AS terkait Al Quds.
Dalam pernyataan persnya pada hari Selasa (5/12) kemarin, Hamas menegaskan pentingnya perlawanan rakyat Palestina di semua titik pertemuan dengan penjajah Zionis Israel setelah pelaksanaan Shalat Jum’at, dan sebagai peringatan bahwa setiap upaya serangan terhadap al-Quds akan meledakkan situasi melawan penjajah Yahudi.
Hamas menyerukan para pemuda intifadhah dan perlawanan rakyat Palestina di Tepi Barat untuk menolak keputusan Amerika yang menarget kota suci al-Quds dengan segala sarana yang memungkinkan. Hamas menyatakan bahwa al-Quds adalah garis merah dan perlawanan rakyat Palestina tidak akan rela serangan terjadi terhadap al-Quds apapun yang terjadi.
Satu hari sebelumnya, Senin 4 Desember 2017, Presiden Mahmoud Abas menyeru aksi kemarahan masyarakat Palestina atas sikap AS terhadap Al-Quds yang terjajah. (Dwt/Ram)