Para pejabat Palestina menyuarakan keprihatinan mereka terkait tentang konsesi Vatikan menjelang pembicaraan pada hari Selasa ini (12/6) antara Israel dan Tahta Suci terhadap status properti Gereja Katolik di Yerusalem.
Palestina mengatakan salinan kesepakatan rancangan yang diduga disiapkan untuk pembicaraan, dilaporkan mencakup pengakuan implisit Vatikan terhadap aneksasi Israel atas Yerusalem timur.
Ditanya Senin kemarin tentang pertemuan, Juru bicara Vatikan Federico Lombardi hanya mengatakan bahwa pembicaraan akan berlangsung pada Selasa setelah pertemuan sebelumnya di Yerusalem pada bulan Januari lalu dan tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Vatikan dilaporkan sedang bersiap untuk menerima penerapan hukum Israel terkait status Gereja Katolik di Yerusalem timur, yang Palestina katakan akan menjadi pelanggaran hukum internasional.
Nabil Shaath, negosiator Fatah untuk hubungan dengan Takhta Suci, mengatakan bahwa Vatikan harus menegaskan kembali posisi bersejarah dalam mendukung hak-hak mutlak rakyat Palestina yang sejalan dengan hukum internasional.
“Kami percaya bahwa Tahta Suci akan memperjelas situasi dan menegaskan bahwa mereka akan menjunjung tinggi tanggung jawab hukum dan moral mereka,”ujarnya.
Sedangkan gerakan Islam Palestina Hamas yang memerintah Jalur Gaza juga menyuarakan “keprihatinan serius” terkait rancangan perjanjian yang dilaporkan.
“Situs suci umat Islam dan situs Kristen akan tetap menjadi hak Palestina dan Arab dan kendali atas hal tersebut tidak akan jatuh ke tangan penjajah,” kata Hamas.
Israel dan Vatikan telah mengadakan pembicaraan mengenai status hukum hak milik Gereja Katolik di Tanah Suci sejak tahun 1999.(fq/afp)