Palestina Kehilangan Tokoh Pentingnya

Mantan juru runding Palestina Haidar Abdul Shafi wafat dalam usia 88 tahun di Jalur Ghaza, akibat penyakit kanker perut yang dideritanya.

Shafi memimpin delegasi Palestina dalam Konferensi Perdamaian di Madrid tahun 1991 dan dialog perdamaian di Washington tahun 1993. Ia mengundurkan diri sebagai juru runding Palestina pada tahun itu juga, karena tidak setuju dengan perjanjian damai dengan Israel yang dikenal dengan Kesepakatan Oslo.

Perkiraan Shafi bahwa proses perdamaian Israel-Palestina lewat Kesepakatan Oslo tidak akan berhasil jika tidak menyentuh masalah pemukiman Yahudi di tanah Palestina, terbukti ketika pecah gerakan intifadah pada tahun 2000. Saat itu, sekitar 4. 500 rakyat Palestina dan lebih dari 1. 100 warga Israel tewas.

Abdul Shafi juga dikenal dengan kritikannya yang tajam terhadap tokoh PLO Yasser Arafat. Ia mengecam konsensi antara Arafat dan pihak Israel.

Pada tahun 1996, ketika menjadi aggota parlemen Palestina, Shafi melakukan aksi walk-out di parlemen sebagai bentuk protesnya terhadap keputusan Arafat mengamandemen piagam PLO untuk mengakui eksistensi Israel. Sementara Negara Yahudi itu sama sekali tidak memberi kesempatan bagi rakyat Palestina untuk mendirikan negaranya sendiri.

Shafi akhirnya mundur dari parlemen pada tahun 1998, karena kecewa dengan parlemen Palestina yang dianggapnya tidak punya gigi lagi untuk melakukan perubahan yang riil.

Saeb Erekat yang kini menjabat sebagai juru runding Palestina dan mantan deputi Shafi yang bertugas awal tahun 1990-an, menyebut Abdul Shafi sebagai seorang figur yang memiliki jiwa "patriotisme, visi, martabat dan moral" yang tinggi.

"Buat dia, Palestina jauh lebih penting dari urusan pribadi, pangkat atau jabatan. Dia mengabdikan seluruh hidupnya untuk negara dan rakyat Palestina, negara yang sangat ia harapkan bisa terwujud, " kata Erekat.

Abdul Shafi juga seorang dokter dan pendiri Palestinian Red Crescent Society, tak heran jika ratusan orang datang ke pekamannya di Kota Gaza. (ln/aljz)