Eramuslim.com – Pembantu senior Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa bergabungnya Palestina menjadi anggota Mahkamah Pidana Internasional “dapat menganggu strategi Zionis-Israel.”
Dikutip radio publik Zionis-Israel dari Yitzhak Molcho, utusan Netanyahu untuk perundingan dengan Palestina, ia mengatakan dalam pertemuan tertutup dengan para duta besar dari negara-negara Eropa baru-baru ini, “Orang-orang Palestina tidak mengerti kesalahan yang mereka lakukan di Den Haag, dan mereka kehilangan kendali atas situasi.”
Presiden Palestina Mahmoud Abbas, telah menandatangani pada awal bulan ini, permohonan keanggotaan Palestina di Roma dalam Mahkamah Pidana Internasional, di mana dijadwalkan keanggotaan ini secara resmi dimulai pada awal April depan.
Keputusan Palestina ini telah membuat Zionis-Israel geram.
Menurut Radio Zionis-Israel, Molcho menyatakan keprihatinannya tentang peran negara-negara musuh Zionis-Israel seperti Turki dalam orientasi Palestina dan melakukan tuntutan terhadap Zionis-Israel.
Dalam hal ini, ia mencatat bahwa Zionis-IsraelĀ sedang mempersiapkan beberapa tuntutan hukum terhadap beberapa pejabat senior Palestina (tidak disebutkan namanya) di pengadilan AS untuk menyesali tindakan mereka pergi ke PBB, mengacu pada rancangan resolusi Arab yang digagalkan Dewan Keamanan PBB, akhir bulan lalu, dan memutuskan agar mengakhiri pendudukan Zionis-Israel dari wilayah Palestina pada akhir 2017. (hr/im)