Berita Palestina

Hari ini, Selasa (29/4) delegasi dari kelompok pejuang Palestina berdatangan ke Kairo Mesir. Mereka rencananya akan membicarakan ide gencatan senjata dengan Israel yang dimediatori oleh petingi Mesir.

Di tengah tawaran gencatan senjata, militer Israel kembali menggelar operasi .

Remaja Palestina ini di usia yang masih sangat belia dipaksa mengakhiri kehidupan dan segala mimpi indahnya tatkala segerombolan tentara Zionis-Israel menembak dirinya setelah mendobrak rumah tempat tinggalnya.

Israel menuding Hamas "tidak serius" dengan tawaran gencatan senjatanya, menyusul insiden penembakan terhadap dua aparat keamanan Israel yang terjadi di kawasan industri dekat perbatasan Tepi Barat, Jumat (25/4). Israel menuduh pelakunya adalah seorang Palestina bersenjata.

Tentara Israel sering menggunakan metode; hantam dengan popor senapan ke arah muka, sundut rokok di bagian-bagian yang sensitif dan pusat syaraf, lucuti pakaiannya dan suruh menari, gunakan anjing-anjing tentara dan sebagainya, untuk menyiksa rakyat Palestina.

Warga sipil Palestina kembali menjadi korban penembakan membabi-buta yang dilakukan tentara Zionis-Israel. Kali ini korbannya lima remaja Palestina yang ditembak sepasukan tentara Zionis-Israel dekat Betlehem.

Menurut RNW, lewat telepon genggamnya, Sarras mengatakan bahwa ia terkejut dengan apa yang terjadi. Sarras juga melaporkan bahwa mendapat perlakuan yang kasar dari aparat kepolisian Israel. "Tapi sejauh ini ia dalam kondisi baik-baik saja, " kata RNW.

Kepala Biro Politik Hamas Khalid Mishaal mengatakan bahwa Hamas akan menghormati pilihan rakyat Palestina, termasuk jika rakyat Palestina setuju negara Palestina dideklarasikan berdasarkan kesepakatan perbatasan tahun 1967. Namun Mishal menegaskan, Hamas tetap menolak untuk mengakui Israel.

Muawiya Hassanain, Direktur dari The Ambulance and Emergency Services mengatakan bahwa dua korban telah berhasil diidentifikasi bernama Mu’in Hamdona (22) dan Shadia Attiya bin Hassan, seorang bocah perempuan 12 tahun.

Militer Israel harus kehilangan 13 tentaranya dalam serangan gagah berani .