Hamas-Fatah Tolak Pidato Netanyahu

Isi pidato Netanyahu, kata Barhoum, membuktikan bahwa pemerintah Israel bertujuan untuk menjadikan rakyat Palestina sebagai alat guna melindungi penjajahannya di wilayah Palestina dan menunjukkan bahwa Israel hak dasar pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah airnya.

Strategi Dua Muka Amerika

Bukan rahasia lagi, konsep dua negara sangat ditentang oleh rakyat Palestina yang masih waras. Jika itu benar terjadi, maka Palestina—dalam hal ini sebagai golongan yang dirampas haknya—mengakui keberadaan Israel dan melegalkan penjajahan bangsa Zionis tersebut. Kita bisa bayangkan, jika Indonesia misalnya bersanding dengan Belanda yang ribuan tahun menjajah negeri, seperti apa kiranya. Nah, Palestina pun seperti itu. Maka tidak heran sejak awal, Hamas terutama, menentang ide gila penerapan dua negara di Palestina.

Khaled Mesyal: AS Jangan Turut Campur!

Mesyal menyebutkan jika rakyat Palestina sekarang menunggu janji presiden AS mengenai konflik Arab-Israel. Saat ini Israel tengah membangun pemukiman di Tepi Barat, dan jika Obama serius, maka Obama harus menghentikan upaya itu. Menurut Mesyal, Israel tidak pernah serius dalam usaha menciptakan perdamaian di Timur Tengah. Satu-satunya cara Timur Tengah bisa aman adalah dengan mengenyahkan Israel dari bumi Palestina.

Hamas: Obama Mengabaikan Hak Hidup Palestina

Dalam pidato itu, Obama juga meminta Hamas untuk mengakui Israel, sesuatu yang mustahil dilakukan oleh Hamas, karena itu berarti mengakui penjajahan Israel atas Palestina. Bukan hanya pada Hamas, Obama juga bersikeras agar Negara-negara Arab menjalin hubungan yang normal dengan Israel selain juga membantunya. Menurut Barhum, jika itu dilakukan, maka negara-negara Arab sama saja dengan membenarkan penjajahan Israel pula.