Berita Palestina

Diluar kantor perdana menteri para pemrotes berunjuk rasa meminta agar pemerintah menyetujui pertukaran tawanan untuk membebaskan Kopral Gilad Shalid.

"Kami sudah menyiapkan dokumen, informasi dan bukti-bukti terkait kejahatan perang yang dilakukan politisi dan pejabat militer Israel, termasuk keterlibatan mantan menteri luar negeri Israel Tzipi Livni di Gaza pada tim pengacara independen dari Inggris," sambungnya.

Lembaga "Conclave" dalam pernyataan persnya Senin kemarin menyatakan bahwa otoritas Zionisme di kotamadya Yerusalem telah menyerahkan perintah pembongkaran terhadap delapan rumah di daerah Yerusalem Gunung Scopus, di sebelah selatan Yerusalem dan penghancuran sebuah masjid lingkungan tersebut dalam waktu sepuluh hari.

Kalangan sayap kanan Israel menolak pembebasan Kopral Gilad Shalid dengan tahanan Hamas, yang menurut kaum sayap kanan, tak lain para pembunuh.

Hamas mengatakan: "Kita akan melakukan demonstrasi dengan pengerahan massa pada Senin sore di depan gerbang Shalahuddin di perbatasan Mesir untuk memprotes pembangunan tembok lambang ketidakadilan, yang mengepung perbatasan Gaza."

Surat kabar itu menambahkan: "Hubungan antara CIA dan Dinas Keamanan Preventif dan Intelijen Umum otoritas Palestina, digambarkan oleh diplomat Barat sebagai salah satu titik kedekatan antara petugas CIA yang mengawasi kerja kedua lembaga milik pemerintahan Abbas tersebut."

Situs berbahasa ibrani Etrog yang spesialis urusan agama Yahudi mengatakan: Organisasi militan ekstrimis Yahudi L’Achim telah memaksa sebuah keluarga Muslim di Yerusalem dengan tindakan Yahudisasi, dan mengklaim bahwa ibu dari keluarga tersebut adalah seorang Yahudi dan telah menikah selama 17 tahun dengan seorang warga Palestina Muslim.

27 Desember tahun lalu, Israel melancarkan sebuah invasi biadab yang akan terus dikenang oleh dunia internasional sebagai sebuah kejahatan besar dalam sejarah umat manusia.

Yoav Galant menjelaskan hal tersebut dalam sebuah seminar di universitas Ben-Gurion – dalam menyambut peringatan ulang tahun pertama agresi militer Zionis di jalur Gaza sekaligus ia memaparkan akan adanya indikasi yang kuat bahwa perang besar-besaran akan terjadi kembali dan tentara Israel telah siap dengan semua kekuatan yang mereka punya.

Misy’al menegaskan hal tersebut dalam konferensi pers di Universitas Imam Sadeq, Tehran, Selasa (15/12). Bagaimana bentuk dukungan Hamas nantinya, "Pimpinan Hamas akan memutuskannya berdasarkan kemampuan yang kami miliki," kata Misy’al.