Hamas Desak Uni Eropa Masukkan Israel ke Daftar Negara Teroris

Hamas dalam pernyataannya menyambut baik sikap negara-negara Uni Eropa yang ikut mengutuk pembunuhan terhadap pimpinan senior Hamas, Mahmoud Al-Mabhouh dan penyalahagunaan paspor negara mereka oleh para pelaku pembunuhan Al-Mabhouh. Tapi Hamas menyatakan, hanya mengutuk saja tidak cukup dan perlu tindakan yang lebih tegas terhadap Israel yang terindikasi kuat terlibat dalam pembunuhan Al-Mabhouh.

Hamas: Muhammad Dahlan Terlibat Pembunuhan Mabhuh

Muhammad Nazzal mengatakan pada situs Al-Jazeera.net: “Kami telah mengidenifikasi dua warga Palestina yang terlibat dalam kelompok yang melaksanakan pembunuh terhadap Mabhuh yang terdiri dari 11 orang yang di otaki oleh Mossad, dua di antaranya orang Palestina yang bernama Ahmad Hassanain mantan anggota badan intelijen Palestina dan Anwar Shuhaibir mantan perwira di dinas keamanan dan pencegahan Palestina.”

Yahudi Melakukan Pelecehan Terhadap Kuburan Sahabat Nabi

Al-Aqsha Foundation dalam laporannya memaparkan beberapa foto-foto yang menunjukkan adanya pelanggaran dan penghinaan Yahudi terhadap pemakaman tersebut dengan banyaknya botol-botol minuman keras berserakan di lokasi makam, yang makam bersejarah itu sendiri terdapat beberapa sahabat Nabi dikuburkan di sana.

Upaya "Perang" Baru Israel Agar Hamas Bebaskan Shalit

Surat kabar harian Israel, Maariv mengatakan pada situs web mereka bahwa Israel mulai Senin pagi yang lalu akan melancarkan “perang” baru terhadap Hamas, berupa penyebaran poster dan liflet di jalur Gaza, salah satu caranya adalah dengan menempelkan stiker di semua sektor barang dari Israel yang masuk ke jalur Gaza, ditulis dalam bahasa Arab dan Ibrani, yang bertujuan mendorong agar rakyat Gaza melakukan kudeta terhadap pemerintahan Hamas atau setidaknya menekan Hamas agar segera membebaskan kopral Shalit.