Berita Palestina

Penduduk setempat mengadakan upacara untuk merayakan selesainya bangunan itu yang berada di dekat kompleks apartemen di sekitar Jabaliya di Jalur Gaza utara, kantor berita Ma’an melaporkan pada hari Selasa.

Jurubicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan bahwa Washington membantu menyediakan dan mendukung Tel Aviv dengan politik, keamanan militer, serta dukungan keuangan, lapor kantor informasi dari Brigade Izzuddin Al-Qassam sayap militer gerakan Hamas pada hari Selasa kemarin (11/5).

Dr. Tayyib mengatakan kepada surat kabar Mesir Al Masry Al Youm: “Saya menolak untuk mengunjungi Yerusalem dan masjid Al-Aqsha saat ini dan saya serukan kepada seluruh kaum muslimin untuk tidak mengunjungi wilayah itu karena harus mendapatkan visa Israel yang hal itu sama saja kita melestarikan pendudukan Israel dan pengakuan atas legitimasi Israel terhadap Al-Quds.”

Tindakan ini dilakukan menyusul meningkatnya eskalasi rasisme di tengah masyarakat Zionis Israel sendiri yang memaksa pengadilan tinggi Israel akhirnya harus turun tangan setelah diminta oleh Knesset.

Eldad telah mengajukan proposal pada bulan Mei tahun lalu dan Knesset setuju untuk mentransfer proposalnya tersebut ke Knesset, kementerian luar Negeri dan Komite Pertahanan.

Masa pengampunan akan berlangsung dari tanggal 8 Mei hingga 10 Juli dan seruan ini dilakukan bermaksud untuk “melindungi rakyat Palestina,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas Ihab Al-Ghussein.

Israel tidak mengizinkan Mohammad Al-Mabhouh keluar dari Jalur Gaza untuk berobat ke rumah sakit, dengan alasan Mohammad terkait dengan kelompok teroris, karena Mohammad adalah kerabat dari Mahmud Al-Mabhouh, komandan senior Hamas yang dibunuh oleh agen-agen Israel di Dubai bulan Januari lalu.

Dalam upacara tahunan ini lukisan digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan rakyat Palestina.

Ia juga mengecam para pemimpin Arab yang tidak bertindak dengan cepat terkait tentang penderitaan rakyat Palestina, sembari mengatakan bahwa dukungan negara-negara Arab untuk para tahanan Palestina sangat kurang.

Mereka menambahkan bahwa masjid yang sama empat tahun yang lalu juga pernah dihancurkan oleh tembakan mortir pasukan Israel.