Berita Palestina

Serangan ini termasuk serangan mematikan untuk memukul Jalur Gaza dalam sebulan ini, terjadi di dekat pusat kota Deir al-Balah pada Sabtu malam (18/12), kata saksi.

Dia menggarisbawahi bahwa ratusan tahanan politik, sebagian besar dari Hamas, masih dipenjara di penjara Abbas di Tepi Barat, dan mereka menjadi sasaran keras penyiksaan fisik dan moral.

Ia telah berulang kali berusaha untuk kembali ke Gaza untuk bertemu dengan suami dan anak-anaknya, namun tidak berhasil karena menurunnya kondisi kesehatannya.

Penangkapan seperti ini adalah umum, tidak hanya kepada warga sipil, tapi bahkan kepada para pejabat Palestina, mereka menjelaskan lebih lanjut.

Berbicara selama menerima delegasi mahasiswa yang mengikuti kursus kepemimpinan pemerintah, Haniyah mengatakan bahwa pemerintah di Gaza selalu belajar dari pengalaman dan bekerja dan menawarkan metode memerintah yang unik.

Dengan meluncurkan ratusan roket dari Jalur Gaza ke negara Yahudi, mereka telah membuat murka Israel dan gerakan Islam Hamas.

Kementerian telah mengumpulkan data yang menyatakan bahwa jumlah orang Yahudi di Iran mencapai sekitar 20.000 jiwa, dan penempatan mereka di Palestina yang diduduki akan menelan biaya sekitar 2.220.000 dolar, lapor Radio Tentara Israel.

Dalam siaran pers yang diposting di situs webnya, Brigade Al-Qassam menekankan bahwa para tahanan adalah pahlawan di Palestina dan merupakan lilin kebebasan, dan pembebasan mereka merupakan prioritas utama.

Haniyah membuat pernyataan tersebut di depan puluhan ribu warga Palestina yang berkumpul di Jalur Gaza untuk merayakan peringatan ulang tahun ke-23 berdirinya Hamas pada hari Selasa kemarin (14/12).

Gerakan Islam Hamas hari Selasa ini (14/12) akan memperingati peringatan ke-23 tahun berdirinya pada tahun 1987, ditengah banyaknya tudingan bahwa Hamas yang berkuasa di Gaza telah kehilangan dukungan dari masyarakat Gaza sendiri.