Berita Palestina

Laporan yang dikeluarkan oleh organisasi “Save the Children” mengatakan anak-anak tersebut tewas saat mereka mencari bahan bangunan yang tersisa dari perang mematikan 22-hari Israel di Gaza pada pergantian tahun 2009.

Nazzal memperingatkan terhadap penyebaran seruan ini di antara tentara Israel, terutama mereka yang bekerja di wilayah Palestina, dan menyalahkan pemimpin politik Israel untuk tidak bekerja menanggulangi seruan rasial ini.

Pimpinan kelompok sayap kanan Likud di dewan kota al-Quds mengatakan pada hari Senin kemarin (17/1) bahwa 90 unit pemukiman akan dibangun di dua kabupaten Kota Tua Yerusalem sedangkan 32 lainnya akan dibangun di pemukiman Pisgat Zeev di Timur al-Quds.

“Kami percaya bahwa pemberontakan ini adalah tonggak dalam sejarah Arab kontemporer, jaminan aspirasi mereka untuk kebebasan dan martabat, dan perlawanan terhadap pemaksaan terhadap rakyat.”

Para pemukim Yahudi secara beramai-rami melempari batu ke arah masjid Nuzha setelah mereka berkeliaran di jalan-jalan kota itu yang diduduki Israel sembari mengibarkan bendera dan berteriak “Matilah Arab”, sumber-sumber Palestina mengatakan.

Puluhan rabbi, melakukan tur ke Palestina utara, dan mengumumkan bahwa orang Arab yang tinggal di wilayah 1948 yang diduduki tidak lebih daripada tamu. Mereka memperingatkan bahwa orang-orang Arab mencoba untuk merusak identitas Yahudi Israel melalui seruan untuk membuat Israel negara untuk semua warga.

Dalam pernyataan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), kelompok payung faksi Palestina, memuji “keberanian yang tak tertandingi dari warga Tunisia dan pengorbanan heroik mereka untuk mencapai tuntutan mereka.”

Sebuah pernyataan kementerian luar negeri Guyana Kamis kemarin (13/1) mengatakan adanya harapan untuk meningkatkan pengakuan oleh bangsa-bangsa akan “kontribusi untuk resolusi konflik Israel-Palestina dan penciptaan perdamaian abadi dan stabilitas di wilayah ini.”

“Mereka tidak akan tinggal di wilayah Palestina,” kata Dmeiri, menolak adanya kekhawatiran yang berlebihan terhadap kehadiran Blackwater di tepi barat.

Di antara kelompok pejuang yang diundang adalah anggota Jihad Islam, Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP) dan kelompok pejuang lainnya.