Otoritas Israel melarang masuk material bangunan yang akan digunakan untuk merenovasi Masjid Al-Aqsa. Direktorat Waqaf Islam di Yerusalem dalam pernyataannya mengatakan, otoritas Israel melarang masuk 145 kotak berisi kaca berwarna sumbangan dari pemerintah Turki yang akan digunakan untuk merenovasi Kubah Al-Silsila, kubah yang letaknya berdampingan dengan Kubah Batu di sisi timur kompleks Masjid Al-Aqsa.
Waqaf Islam menyatakan, perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Turki dan kantor konsulat Turki di Yerusalem sudah berusaha menegosiasikan agar material itu bisa masuk ke Palestina dengan polisi Israel, tapi upaya itu gagal.
Israel memang berambisi untuk menguasai kompleks Masjid Al-Aqsa untuk membangun kuil mereka yang diklaim berada dibawah Masjid Al-Aqsa. Untuk itu, Israel melakukan penggalian dan perusakan di sejumlah bagian kompleks masjid yang kadang memicu bentrokan dengan kaum Muslimin Palestina.
Direktorat Waqaf Islam di Yerusalem meminta negara-negara Israel, negara-negara Arab dan badan PBB UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) untuk ikut turun tangan dan menekan pemerintahan Israel agar menghentikan kejahatan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa.
Masjid Al-Aqsa merupakan masjid milik umat Islam sedunia dan merupakan masjid suci ketiga kaum Muslimin setelah Masjid Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini juga menjadi bagian penting sejarah Islam, karena pernah menjadi kiblat pertama umat Islam.
Keberlangsungan kompleks Masjid Al-Aqsa mulai terancam sejak Israel merampas kota Al-Quds (Yerusalem Timur) dalam perang Arab tahun 1967 dan mulai membangun pemukiman-pemukiman Yahudi yang sekarang ditempati oleh sekitar 20.000 orang Israel di Yerusalem. (ln/arabnews)