Institut Perkumpulan untuk Hak Asasi Palestina-sebuah organisasi pemantau HAM di Palestina- menuntut agar dibentuk sebuah komite hukum oleh Palestina dan badan asing untuk menyelidiki kematian Syaikh Kamal Abu Tema, pimpinan senior Hamas di Tepi Barat.
Syaikh Abu Tema, 44, menderita pendarahan otak yang diduga akibat penyiksaan saat ia berada di penjara otoritas Palestina selama hampir 9 bulan. Kondisi Abu Tema kritis saat dibawa ke rumah sakit di Amman, Yordania tapi nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia di rumah sakit itu pada Selasa (4/8).
Pihak Hamas menuding aparat keamanan otoritas Palestina di Tepi Barat bertanggung jawab atas meninggalnya Abu Tema. Sementara organisasi HAM Palestina dalam keterangan persnya Rabu (5/8) menuntut aparat keamanan Palestina yang terlibat dalam penyiksaan terhadap pimpinan Hamas itu diproses secara hukum
Organisasi itu juga mendesak aparat keamanan otoritas Palestina di Tepi Barat pimpinan Mahmoud Abbas menghentikan operasi penangkapan terhadap lawan-lawan politiknya serta membebaskan semua tawanan politik dari faksi-faksi pejuang Palestina.
"Penangkapan dan penyiksaan adalah kejahatan kemanusiaan yang melanggar hak asasi manusia," demikian pernyataan mereka.
Terkait kasus Abu Tema, Pengadilan Tinggi Palestina sudah pernah mengeluarkan perintah pembebasan terhadap Abu Tema, tapi aparat keamanan otoritas Palestina tidak mengindahkan perintah itu dan baru membebaskan Abu Tema pada bulan Juni 2009 setelah 9 bulan mendekam di penjara, dengan kondisi kesehatan yang sudah memburuk. (ln/pic/imemc)