Gerakan Pemuda Penentang Penjajah Israel mengutuk keras latihan militer yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Israel di desa-desa Palestina di wilayah Hebron, Tepi Barat, Palestina.
Dalam wawancaranya dengan Aljazeera, jubir Gerakan Pemuda Penentang Penjajah, Isa Amru mengatakan “kami mengutuk keras militer Israel yang tidak dapat membedakan latihan militer di daerah zona latihan dengan wilayah berpenduduk sipil dan lahan pertanian milik warga.”
Issa merupakan salah satu korban warga Palestina dari kegiatan latiihan militer Israel di daerah penduduk sipil pada bulan Ramadhan lalu.
Sebelumnya Organisasi HAM Palestina telah mengajukan protes keras terhadap pihak berwenang Israel, mereka menuntut penghentian latihan militer Israel yang dapat membahayakan kehidupan nyawa penduduk Palestina dan harta benda mereka.
Organisasi HAM Palestina menyebut Israel telah melakukan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan hukum humaniter dunia.
Menurut Emily Schaeffer, penasehat hukum Organisasi HAM Palestina mengatakan “kami mendapat bukti dokumen militer yang disusun oleh Wakil Jaksa operasi militer dari tentara Israel, dalam dokumen tersebut menyebutkan bahwa pihak berwenang Israel membolehkan latihan militer ditengah wilayah penduduk sipil.”
Emily menambahkan “mereka beralasan memakai hukum darurat perang yang membolehkan latihan tersebut di daerah penduduk sipil, dengan dalih menjaga ketertiban dan menjamin keselamatan dan keamanan di Barat barat.”
Juru bicara Angkatan Pertahanan Israel (IDF) Avihey Adraei menagatkan kepada Aljazeera, “jaksa militer Israel menyatakan tidak ada undang-undang dan hukum yang melarang latihan militer di daerah berpenduduk, ini merupakan bagian dari peraturan untuk menjaga keamanan wilayah.” (aljazeera/lndk)