Orang Tua Kopral Ghilad: Sekarang Saya Baru Merasakan Penderitaan Palestina

Terkadang, seseorang perlu merasakan suatu kondisi sulit dan susah untuk merasakan kesulitan dan kepedihan yang dirasakan orang lain. Inilah yang dirasakan oleh orang tua serdadu Israel yang anaknya ditahan pejuang Palestina.

“Sekarang kami baru bisa memahami sikap pejuang Palestina dan Hizbullah yang menuntut pembebasan tahanan mereka di penjara Israel. Ketakutan dan penderitaan yang kami rasakan sekarang terhadap nasib anak-anak kami pasti juga penderitaan yang sama dirasakan oleh orang-orang Palestina dan Libanon yang keluarganya ditahan di penjara Israel.” Itulah ungkapan Noam Shalit, ayah dari kopral Ghilad Shalit yang ditawan pejuang Palestina beberapa waktu lalu. Ia mencurahkan perasaannya yang galau dan kacau setelah anaknya menjadi tahanan Palestina.

Di samping pengakuan ayah Shalit terhadap derita yang dialami keluarga Palestina dan Libanon yang anggotanya berada di tahanan Israel (sekitar 10 ribu orang), ia juga meminta Israel untuk mengevaluasi kembali sikap keras Israel yang selama ini menolak berunding terkait pertukaran tawanan. Ia berharap Israel mau mempertimbangkan dialog dan perundingan untuk menjaga keselamatan anaknya, juga dua tentara Israel yang ditahan pejuang Hizbullah Libanon.

Ayah Shalit itu mengatakan, “Tampak bagiku sekarang, bahwa Israel tak mampu melindungi anak saya Ghilad Shalit seperti yang selama ini digembar-gemborkan pemerintah Israel.”

Ayah Shalit juga sempat mengunjungi keluarga Ehud Goldfeisr, keluarga yang salah satu anaknya juga ditawan oleh pejuang Hizbullah Libanon. Kepada harian Haaretz ia mengatakan, sangat prihatin dengan kondisi yang mereka alami. (na-str/iol)