Berbagai media di AS melaporkan bahwa Barak Obama, Presiden AS yang baru, telah memberikan sinyal hijau dan izinnya kepada CIA untuk melakukan operasi penculikan.Operasi penculikan ini pertama kali dilakukan oleh George W. Bush, pendahulunya, dan menjadi sesuatu yang kontoversial. Obama memberikan perintah ini hanya dua hari setelah ia menjadi presiden.
Selain itu, Obama juga akan melakukan transfer tahanan antar-negara yang bekerja sama dengan AS. Hal ini langsung diutarakan oleh pejabat berwenang intelijen AS kepada Los Angeles Times, "Operasi penculikan akan dilakukan sebagai balasan mereka yang meluncurkan roket sewenang-wenang."
Dengan izin dan restu ekslusif Obama ini, maka CIA, sebagai dinas intellijen AS resmi, tinggal meneruskan tradisi mereka yang sudah dimulai semasa pemerintahan Bush. Operasi penculikan menjadi salah satu program besar AS dan CIA di seluruh dunia. Bukan hanya menculik, tapi CIA diberi wewenang pula untuk melakukan kekerasan, pemalsuan identitas, dan penyiksaan.
Parlemen di negara-negara Eropa sudah lama mengecam kebijakan dan polah AS ini. Mereka menganggapnya sebagai tindakan ilegal. Tadinya, ketika Bush lengser dan Obama menggantikannya, Eropa berharap AS akan mengubah kebijakannya itu. Kenyataannya, Obama malah membuka pintu untuk kembali melakukan aksi itu. Pun begitu mereka tetap tidak melakukan apapun terhadap AS. (sa/wb)