Dalam sebuah acara pidato di Universitas Bar-Ilan pada hari Minggu malam, di dekat ibukota Tel Aviv, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuntut otoritas pemerintahan Palestina untuk mengakui Israel sebagai ” negara bagi orang Yahudi,” dan menegaskan bahwa ini adalah cara untuk mencapai perdamaian yang nyata antara Israel-Palestina.
Netanyahu menambahkan bahwa ” Palestina harus meninggalkan penolakan mereka untuk mengakui hak orang-orang Yahudi menjadi sebuah negara dan bangsa.”
Perdana Menteri Israel menegaskan bahwa pengakuan ini merupakan prasyarat untuk mencapai kesepakatan akhir negosiasi perundingan damai. Akan tetapi, hal inilah yang ditolak oleh Otoritas Palestina dalam beberapa kali upaya negosiasi perundingan damai.
Negosiasi Perundingan damai Israel-Palestina kembali bergulir pada akhir Juli lalu di Washington setelah berhenti dalam kurun waktu tiga tahun, yang kemudian dilanjutkan pada pertemuan lanjutan di kota Yerusalem beberapa waktu lalu.
Namun, para pejabat Palestina menekankan berulang kali bahwa belum ada kemajuan dalam salah satu file pembahasn utama seperti perbatasan, keamanan, kota Yerusalem dan permukiman penduduk. (Aljazeera/Zhd)