Eramuslim – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memberi tahu kabinetnya bahwa militer Israel sedang mempersiapkan kampanye militer ke Jalur Gaza yang diblokade jika situasi disana tidak kunjung membaik.
“Kami berharap tekanan sipil di Gaza berkurang, namun hal itu tidak akan terjadi, jadi kami akan mempersiapkan operasi militer. Ini bukan pernyataan kosong,” tegas Netanyahu.
Mesir dan PBB telah mengupayakan untuk melaksanakan proyek-proyek besar di Gaza, terutama di sektor air, listrik, dan sanitasi untuk mencegah krisis kemanusiaan.
Menurut sejumlah laporan LSM Palestina, Israel, dan internasional, kondisi kemanusiaan di sepanjang Jalur Gaza di bawah blokade Israel sejak 2007 semakin mengkhawatirkan.
Pada 2014, Israel melancarkan serangan militer selama 51 hari ke Jalur Gaza, hingga menewaskan lebih dari 2.300 orang Palestina dan menyebabkan puluhan ribu orang terluka.
Sejak Maret 2018, lebih dari 190 warga Palestina tewas – dan ribuan lainnya terluka – akibat tembakan tentara Israel selama protes anti pendudukan dekat perbatasan Jalur Gaza. (aa)