Eramuslim – Rakyat dan para pemimpin Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza menanggapi kemenangan Benjamin Netanyahu dan partainya dalam Pemilu Israel.
Hanan Ashrawi, pejabat senior Palestina mengatakan rakyat Israel telah memilih kandidat yang sudah berjanji akan menerapkan status quo penindasan, pendudukan, dan pencaplokan di Palestina.
“Mereka secara luar biasa telah memilih anggota parlemen sayap kanan untuk mewakili mereka. Rakyat Israel memilih untuk mempertegas dan memperluas apartheid,” kata Ashrawi, seperti dilansir laman the Guardian, Rabu (10/4).
Dalam pemilu kemarin, blok politisi ultranasionalis dan religius konservatif memimpin perolehan suara, termasuk mereka yang secara terbuka menyatakan menolak perdamaian dengan Palestina. Partai-partai yang mendukung perdamaian justru merosot.
Beberapa hari sebelum pemilihan Netanyahu mengatakan dia berencana mencaplok Tepi Barat jika dia kembali menjabat perdana menteri untuk kelima kalinya. Dia akan membentuk koalisi dengan aliansi sayap kanan, termasuk para politisi pro-pemukiman ilegal.
Ahmad Majdalani, orang dekat Presiden Otoritas Palestina, Mahmud Abbas, mengatakan rakyat Palestina akan menggalang dukungan internasional untuk mencegah rencana pencaplokan Tepi Barat oleh kelompok ekstrem sayap kanan.
Adel Khafajah, 55 tahun, ahli mesin dari Ramallah mengatakan akan terjadi lebih banyak pengambilalihan tanah di Tepi Barat.
“Saya tidak melihat titik terang politik dengan adanya pemukiman ini. Bentrokan tidak akan terhindarkan. Masa depan makin gelap seperti malam tanpa bulan. Kelompok ekstrem kanan ini haus akan pencaplokan tanah dan kekuasaan. Semoga Allah melindungi kami.”