Eramuslim.com – Upaya untuk menutup stasiun televisi satelit asal Qatar, Al Jazeera akan kembali dilanjutkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Juru bicara Partai Liqud yang dipimpin Netanyahu mengatakan bahwa parlemen akan bersidang untuk meratifikasi undang-undang penutupan Al Jazeera.
“Netanyahu akan segera mengambil tindakan untuk menutup Al Jazeera sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam undang-undang,” bunyi laporan tersebut, seperti dimuat AFP pada Selasa (2/4).
Pejabat Israel kerap mengeluhkan pemberitaan yang disiarkan Al Jazeera, namun belum mengambil tindakan karena Qatar mendanai proyek-proyek konstruksi Palestina di Jalur Gaza.
Menteri Komunikasi Israel pada tanggal 15 Oktober menuduh Al-Jazeera sengaja menyampaikan informasi yang menjurus pada hasutan pro-Hamas dan melabeli aksi militer Israel dengan konotasi negatif.
Namun pada bulan berikutnya, Israel tidak mengambil tindakan apapun pada Al Jazeera, tetapi justru menutup siaran lokal saluran kecil pro-Iran Lebanon, Al Mayadeen.
(RMOL)