Eramuslim – Jelang peringatan ke 50 tahun pendudukan kota Al Quds oleh Zionis Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan foto sesi bersama kabinet pemerintahan di salah satu terowongan bawah tanah di Masjid Al Aqsha.
Dalam kesempatan tersebut, Netanyahu menegaskan bahwa pemerintah Tel Aviv dalam waktu dekat akan mengesahkan keputusan untuk memperkuat status kota Yerusalem (Al Quds), termasuk peningkatan pengembangan alokasi kota.
Organisasi Perlawanan Islam Palestina “Hamas” dalam pernyataan resminya memperingatkan semua pihak bahwa pertemuan pemerintah penjajah Zionis Israel di bawah tembok barat masjid al-Aqsha adalah eskalasi berbahaya hasil kunjungan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Jurubicara gerakan Hamas, Abdul Latif Qanu, menegaskan bahwa tindakan pemerintah penjajah Zionis tersebut memprovokasi perasaan kaum muslimin, dan meminta Arab dan dunia Islam untuk memikul tanggung jawabnya terhadap eskalasi ini.
Dalam sidang Kabinet yang digelar Netanyahu di Tembok Ratapan, entitas Zionis Israel menyetujui rencana yahudisasi baru dengan anggaran 50 juta shekel. (Rassd/Ram)