Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan militer negara itu siap untuk memperluas operasi terhadap kelompok Hamas Palestina di Jalur Gaza.
Pernyataannya itu muncul setelah kepala sayap militer Hamas, Ahmad Said Khalil al-Jabari, syahid (Insya Allah) oleh serangan udara Israel.
Al-Jabari meninggal ketika ketika mobilnya ditargetkan selama serangan udara Israel di wilayah tersebut.
Langkah ini diikuti gelombang serangan roket terhadap Israel dari jalur Gaza.
“Hari ini kami telah mengirimkan pesan yang jelas kepada Hamas dan organisasi teroris lainnya,” kata Netanyahu dalam sebuah pidato televisi.
“Dan jika ada kebutuhan, angkatan Pertahanan Israel siap untuk memperluas operasi. Kami akan terus melakukan segalanya untuk membela para warga kami.”
Jabari dan seorang pejabat Hamas yang syahid bersama dia termasuk di antara sedikitnya sembilan orang tewas di Gaza pada hari Rabu kemarin (14/11) oleh serangan Israel dan jumlah itu mungkin akan meningkat, utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansou, mengatakan kepada wartawan di New York.
Jabari, 46 tahun, adalah pejabat paling senior Hamas yang dibunuh di Jalur Gaza sejak serangan utama Israel empat tahun lalu.
Di luar rumah sakit tempat jasad Jabari, warga Gaza yang marah meneriakkan “pembalasan” dan “Kami ingin Anda menekan Tel Aviv malam ini”.
Sejumlah warga sipil terluka, termasuk anak-anak, terlihat sedang dibawa ke rumah sakit di Kota Gaza setelah insiden serangan udara.(fq/bbc)