Penguasa wilayah Gaza Hamas telah memperoleh rudal anti-pesawat, kata perdana menteri Israel pada hari Senin kemarin (18/10), di tengah adanya perkembangan yang berpotensi angkatan udara Israel kembali menyerang kelompok Islam tersebut.
Berbicara di depan pengurus Partainya Likud, Netanyahu mengungkapkan bahwa kebebasan udara Israel telah diganggu oleh persenjataan baru di Gaza, dan menurutnya ada kemungkinan senjata itu diselundupkan ke Gaza melalui terowongan yang terhubung ke Mesir.
Israel yakin bahwa meskipun adanya ofensif militer dan upaya Mesir menghentikan penyelundupan senjata, Hamas telah berhasil mengisi kembali gudang mereka dengan rudal jarak jauh yang bisa menyerang jantung Israel.
Ini untuk pertama kalinya seorang pejabat Israel telah secara terbuka mengatakan Hamas juga telah memiliki persenjataan anti-pesawat, meskipun pejabat intelijen Israel secara pribadi telah menduga hal ini.
"Masalah keamanan bukan hanya soal adanya roket baru yang telah memasuki daerah tersebut dan akan mengancam pusat kota Israel. Saya tidak tahu apakah anda mengetahui persoalan ini, namun sekarang kita sedang berjuang untuk terbang di dekat Gaza karena mereka telah memiliki rudal anti pesawat di sana," kata Netanyahu.
Dia memperingatkan bahwa rudal Hamas juga bisa mengancam lalu lintas udara di bandara internasional Israel. "Kebutuhan atas keamanan Israel adalah nyata, solusinya juga harus nyata, bukan di atas kertas. Kita perlu mencari solusi jangka panjang yang memberikan keamanan untuk Israel," katanya.
Netanyahu tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya tersebut, dan Hamas menuduh pemimpin Israel menyebarkan propaganda untuk membenarkan serangan mereka di masa depan terhadap Gaza.
"Pernyataan ini mencerminkan niat musuh Zionis untuk melakukan kejahatan lebih banyak lagi di masa depandengan mengambil keuntungan dari dukungan Amerika dan diamnya negara-negara Arab," kata Fawzi Barhoum, juru bicara Hamas di Gaza.
"Kami menekankan bahwa rakyat Palestina memiliki hak untuk membela diri terhadap setiap agresi di masa mendatang dan ini merupakan tugas nasional dan tugas suci," tambahnya.
Barhoum menolak untuk mengatakan apakah Hamas memiliki senjata anti-pesawat.(fq/yahoonews)