Netanyahu Didesak Warganya untuk Hentikan Perang di Gaza

eramuslim.com – Aksi tentara Israel yang menembak warganya sendiri saat perang di Jalur Gaza, menuai reaksi dari warga Israel. Mereka kemudian menuntut agar perang segera dihentikan.

Warga Israel terutama yang memiliki kerabat yang disandera pejuang Hamas, meminta PM Benjamin Netanyahu menghentikan perang di Jalur Gaza, Palestina usai insiden salah tembak tentara Israel atau IDF terhadap warga sendiri.

Insiden salah tembak tentara Israel ini menimpa 3 warga Israel yang menjadi sandera pasukan militan Hamas di jalur Gaza.

Warga Israel yang merupakan keluarga para sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza, mendorong PM Benjamin Netanyahu hentikan perang.

Mereka meminta PM Benjamin melakukan negosiasi demi menjamin pembebasan para sandera.

Seruan tersebut muncul setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui secara keliru membunuh tiga sandera pada Jumat (15/12).

Padahal ketika itu, para sandera membawa bendera putih dan berteriak minta tolong dalam bahasa ibrani.

“Kami hanya menerima jenazah. Kami ingin Anda menghentikan pertempuran dan memulai negosiasi,” kata Noam Perry, putri seorang sandera bernama Haim Perry dilansir dari pojoksatu.

Berita pembunuhan mereka telah memicu protes di Israel. Keluarga para sandera yang tersisa khawatir kerabat mereka akan menjadi korban selanjutnya.

“Kami merasa seperti berada dalam permainan rolet Rusia (mencari tahu) siapa yang akan diberi tahu tentang kematian orang yang mereka cintai berikutnya,” kata Ruby Chen, ayah dari salah satu sandera, seperti dikutip Al Arabiya.

Diketahui, Tentara Israel salah mengindentifikasi tiga sandera Palestina yang ternyata tentara Israel, selama pertempuran di Shejaiya, Gaza utara, Jumat (15/12/2023) pagi waktu setempat.

IDF mengira ketiganya sebagai ancaman sehingga menembak mereka hingga tewas.

“Ini adalah peristiwa yang menyedihkan dan menyakitkan bagi kita semua. IDF bertanggung jawab atas semua yang terjadi,’’ kata Juru Bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari, seperti dikutip dari Times of Israel.

Hagari mengatakan IDF bertanggung jawab atas insiden tragis tersebut. Ia berkilah bahwa Shenjaiya merupakan wilayah dimana pasukannya bertemu banyak pejuang Hamas, sehingga IDF tidak mau mengambil risiko dengan melepaskan tembakan ke arah ketiganya.

Hagari menyebut para sandera sebagai Yotam Haim yang diculik oleh Hamas dari Kfar Aza, dan Samar Talalka yang diculik dari Nir Am. Sandera ketiga tidak disebutkan namanya karena permintaan keluarga.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar