Eramuslim – PM Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan kebahagian atas terbentuknya koalisi antara pemerintah Tel Aviv dan negara-negara Arab Sunni “modern”, tanpa menyebutkan nama negara tersebut.
Pernyataan ini diungkapkan Netanyahu dalam sambutanya di Pusat Studi Shatam House di London, hari Jumat (3/11) kemarin. “Bahaya Iran atas tetangganya di Timur Tengah akan mendorong (negara tetangga Iran) itu membangun koalisi yang belum pernah diduga,” ungkapnya.
Netanyahu menyinggung, Syiah Iran mencoba mencaplok negara tetangganya satu persatu melalu agresi langsung atau “proxy war”. “Mereka menguasai Libanon dan Yaman, dan kini mereka berusaha melakukan hal yang sama di Irak dan Suriah,” tegasnya.
PM Israel ini menilai, kabar menggembirakan bahwa sebagian negara-negara Sunni mengerumuni Israel untuk berkoalisi di luar dugaan dan bayangan sebelumnya. Ia menambahkan, terus terangan itu di luar dugaan dalam hidup saya.
Netanyahu menjelaskan, Zioni Israel berusaha sekuat tenaga membentuk koalisi dengan negara-negara Sunni modern untuk menghadapi Iran.
Sejak menjajah Palestina tahun 1948, hanya ada dua negara Arab; Mesir dan Yordania yang meneken kesepakatan perdamaian dengan Israel.
Pihak Amerika Serikat terus berusaha mempromosikan perbaikan hubungan antara Tel Aviv dan negara-negara Arab. Pemerintah Donald Trump berharap kepentingan regional (Arab) bersama akan mendorong kesepakatan perdamaian antara Israel dan Palestina. (PIP/Ram)