Beginilah salah satu problem kaum Muslimin hidup di bawah kaki penjajah Zionis. Kaum Muslimin Palestina yang tinggal di perbatasan wilayah penjajahan 1948 menyampaikan keresahan mereka kepada Knesset Israel. Mereka meminta agar dewan parlemen Israel itu memperhatikan kehidupan agama mereka, dengan memberikan ruang pada para ustadzah yang bertugas memberi nasihat keagamaan dan memandikan jenazah.
Permintaan ini disampaikan langsung oleh wakil Partai Harakah Islamiyah yang duduk di Knesset Israel, Syaikh Abbas Zakur. Ia meminta diadakannya unit yang mengurusi masalah agama dalam pengurusan kota, yang kemudian bisa mewujudkan harapan kaum Muslimah yang menginginkan para guru agama perempuan yang bertugas memberi pelajaran Islam dan menjadi orang yang bisa memandikan jenazah perempuan.
Dalam pidatonya di hadapan Dewan Knesset Israel, ia mengatakan, “Sesuai hukum syariat Islam, jenazah kaum wanita Islam harus dimandikan oleh kaum wanita Islam juga. Sebagaimana jenazah pria Islam juga harus dimandikan oleh kaum pria Islam. Tapi sayangnya sampai sekarang tidak ada pihak negara Arab yang peduli untuk mengadakan perempuan Islam yang bisa menjalankan tugas itu. ”
Ia menyitir pula tentang perlunya sejumlah pegawai muslimah yang bekerja di bidang agama dalam Kementerian Dalam Negeri Israel. Karena sampai saat ini, tak satupun perempuan Muslimah yang bekerja di sana. Karena tidak ada Muslimah yang bisa memandikan jenazah, Syaikh Zakur mengatakan, “Yang dilakukan sampai hari ini, satu tim relawan di setiap kampung -kebanyakan adalah nenek-nenek yang sudah uzur- yang memandikan jenazah perempuan. Dan dalam kondisi seperti ini, kerap terjadi situasi di mana tidak ada perempuan muslimah yang bisa memandikan jenazah perempuan dengan baik. ” (na-str/iol)