Negara-negara Arab dan Muslim menggalang dana untuk membantu kesulitan keuangan rakyat Palestina. Sementara itu, organisasi bantuan bagi Palestina meluncurkan kampanye ke seluruh negara-negara Islam untuk mengkonter pembekuan bantuan bagi rakyat Palestina yang dilakukan sejumlah negara Barat dan Eropa.
Di antara negara-negara Arab dan Muslim yang sudah memastikan akan memberikan bantuan bagi rakyat Palestina adalah Iran, dengan jumlah bantuan sebesar 100 juta dollar. Jumlah ini dua kali lebih besar dari komitmen bantuan yang mereka umumkan sebelumnya.
Qatar juga memastikan akan memberikan bantuan sebesar 50 juta dollar bagi otoritas pemerintah Palestina, meskipun AS dan Eropa menyerukan negara ini untuk menghentikan bantuan pada pemerintahan Hamas.
Seorang pejabat kementerian luar negeri Qatar pada kantor berita negara itu mengatakan, bantuan dana yang diberikan Qatar merupakan bagian dari komitmen bantuan sebesar 55 juta dollar per bulan yang dinyatakan oleh para pemimpin negara-negara Arab saat pertemuan tingkat tinggi di Khartoum bulan Maret kemarin.
Pemerintahan baru otoritas Palestina pimpinan Hamas, bukan diwarisi kas kosong dari pemerintahan sebelumnya, tapi juga hutang sebesar 1,7 milyar dollar. Kas kosong dan pembekuan bantuan dana oleh AS dan Eropa, menyebabkan pemerintahan Hamas tidak bisa membayar gaji pegawai negeri bulan ini. Kondisi keuangan Palestina diperparah karena Israel juga membekukan transfer dana sebesar 50 juta dollar per bulan dari hasil pajak dan cukai yang seharusnya menjadi hak otoritas Palestina.
Setiap bulannya, pemerintahan Palestina membutuhkan dana sebesar 170 juta dollar per bulan, 115 juta dollar di antaranya untuk keperluan membayar gaji pegawai negeri.
Wakil Presiden Suriah Faruq Al-Shara pada Minggu (16/4) lalu mengatakan akan membuka rekening di bank-bank untuk memberi kesempatan bagi mereka yang akan memnyumbangkan uangnya untuk membantu rakyat Palestina.
‘Saya harap, negara-negara Arab tidak goyah dengan munculnya alasan bahwa dana bantuan yang diberikan akan digunakan untuk aktivitas teroris," kata Al-Shara dalam keterangan pers bersama dengan mantan presiden Iran, Akbar Hashemi Rafsanjani.
"Bantuan ini diberikan untuk menghindarkan bencana di Palestina," sambungnya.
Upaya Palestina untuk melawan isolasi yang dilakukan AS dan Uni Eropa sudah dilakukan oleh Menlu Palestina Mahmud Al-Zahar dengan melakukan kunjungan ke negara-negara Arab pada Jumat (14/4).
Sementara itu, organisasi bantuan Itlaf Al-Kheir yang merupakan afiliasi organisasi bantuan dari 56 negara Arab dan Islam, mendesak Presiden Aljazair Abdulaziz Bouteflika untuk menyisihkan dana dari hasil minyaknya setiap bulan untuk rakyat Palestina.
"Rakyat Palestina sedang sangat membutuhkan bantuan. Ini adalah kewajiban kita semua," kata Sekjen Itlaf Al-Kheir, Issam Yusuf seperti dikutip surat kabar Al-Bilad. Ia mengatakan, seruan untuk membantu rakyat Palestina didasari hasil polling yang menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Aljazair mendukung kampanye penggalangan dana bagi rakyat Palestina.
Kampanye serupa sudah dilakukan oleh 22 negara Liga Arab pekan kemarin, yang menyerukan penggalangan dana untuk membantu otoritas Palestina.
Syeikh Yusuf Al-Qardhawi, Ketua International Union of Muslim scholars (IUMS), juga mendesak negara-negara Muslim untuk segera memberikan bantuan finansial pada rakyat Palestina. (ln/iol)