Muslim Palestina berhasil menggagalkan upaya penyerbuan ke dalam Masjid Al-Aqsa yang dilakukan oleh sekelompok Yahudi ekstrimis hari Minggu (12/10). Sejumlah saksi mata mengungkapkan, sekelompok pemukim Yahudi bersama sebuah rombongan turis asing, memaksa masuk ke dalam Masjid Al-Aqsa.
Warga Muslim Palestina yang sudah berjaga-jaga di dalam masjid menghalau mereka dan menggagalkan penyerbuan itu. Ini adalah untuk kesekian kalinya pemukim Yahudi ekstrimis mencoba menguasai Masjid Al-Aqsa. Aparat keamanan Israel kerap melindungi para penyerbu itu.
Sampai saat ini, ratusan Muslim Palestina masih berjaga-jaga di sekitar Masjid Al-Aqsa. Mereka bisa masuk kembali ke dalam masjid setelah rezim Zionis selama beberapaa hari kemarin menutup masjid itu untuk warga Palestina yang berusia dibawah 50 tahun.
Menurut Ketua Gerakan Islam di Israel, Syaikh Ra’ed Salah, para pemukim Yahudi bukan hanya ingin menguasai Masjid Al-Aqsa tapi juga masjid-masjid lainnya yang ada di wilayah Palestina, misalnya masjid Ibrahimi yang berada di kota Al-Khalil. Para ekstrimis Yahudi itu menyerbu masjid-masjid dan ingin mengambilalihnya sebagai bagian dari proyek yudaisasi yang dilakukan rezim Zionis Israel.
Syaik Salah dengan Gerakan Islamnya aktif melakukan pengawasan terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa dari aksi-aksi perusakan oleh pemukim Yahudi dan penggalian yang dilakukan oleh otoritas pemerintahan Zionis. Karena aktivitasnya itu, Syaikh Salah menjadi incaran aparat keamanan Israel dan ia sempat ditangkap oleh agen intelejen Israel menyusul bentrok antara jamaah di dalam Masjid Al-Aqsa dengan pemukim Yahudi yang menyerbu masjid itu belum lama ini.
Menurut keterangan Syaik Salah ketika sudah dibebaskan, agen intelejen Israel mengancam akan membunuhnnya ketika ia berada dalam tahanan. (ln/pic)