Dalam menyikapi masalah ini, Indonesia mengambil sikap tetap berpegang pada perjanjian damai sebelumnya yang ditandatangani oleh Israel dan Palestina, yang diakui secara luas oleh banyak negara dan lembaga internasional termasuk PBB. Perjanjian ini sudah berjalan dan diharapkan bermuara pada two state solution.
Sejak Benjamin Netanyahu dan partai Likud yang menjadi kendaraan politiknya mengendalikan Israel, perjanjian yang ditandatangani oleh Yaser Arafat mewakili Palestina dan Yitzhak Rabin mewakili Israel ini, secara sistematis dicampakkan.
Ketika Donald Trump menghuni Gedung Putih, langkah-langkah Netanyahu mendapatkan dukungan luar biasa dari Amerika. Pertanyaannya kemudian, apakah kalau Trump meninggalkan Gedung Putih sikap Amerika akan sama atau kembali pada sikap semula?
Pemilu Amerika yang akan menentukan nasib Trump akan berlangsung tahun depan. Sementara itu kontroversi terkait dengan berbagai kebijakan yang diambilnya terus menjadi perdebatan di masyarakat Amerika, bukan saja terkait kebijakan luar negrinya, akan tetapi juga kebijakan dalam negri.
Karena itu sangat menarik untuk diikuti, bagaimana nasib proposal yang dibuatnya, dan bagaimana nasib bangsa Palestina yang mulai ditinggal sejumlah negara Arab. (rmol)
OLEH: DR. MUHAMMAD NAJIB
Penulis adalah pengamat politik Islam dan demokrasi