Pihak berwenang Mesir membuka kembali pintu perbatasan Rafah, mulai hari sabtu (24/08) selama 4 jam setiap harinya, pintu akan dibuka mulai pukul 10.00 pagi hingga pukul 14.00 waktu Mesir.
Menurut direktur imigrasi di Gaza, Maher Abu Sabha, keberhasilan ini merupakan kerja keras Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyeh, melobi pemerintahan Kairo.
Maher melanjutkan, akan tetapi pihak berwenang Mesir hanya mengizinkan warga Palestina dengan katagori tertentu yang dapat memasuki Mesir, seperti warga Palestina yang ingin berobat ke Mesir, saudara yang ingin mengunjungi keluarganya dan para pelajar yang akan kembali ke Jalur Gaza.
Menurut wakil perdana menteri, Ziad Zaza, upaya pemerintah Palestina melakukan kontak dengan Kairo guna membuka kembali perbatasan Rafah, berhasil menyakinkan Kairo bahwa rakyat Jalur Gaza tidak ikut campur dalam situasi keamanan dan politik di Mesir.
Pemerintah Jalur Gaza memperingatkan bahwa penutupan pintu penyeberangan Rafah mengakibatkan kesulitan bahan pokok dan kesehatan yang dihadapi oleh penduduk Jalur Gaza.
Setelah blokade di perbatasan darat, laut dan udara yang dilakukan Israel, Mesir menjadi negara satu-satunya pelabuhan penduduk Jalur Gaza ke dunia luar.
Sebelumnya, Pihak berwenang Mesir telah menutup pintu perbatasan Rafah semenjak seminggu lalu, akibat pergolakan keamanan di wilayah Sinai yang menewaskan sedikitnya 25 tentara Mesir. (Aljazeera/Zhd)