Mulai Retak? Joe Biden Sebut Netanyahu Harus Berubah, Sebut Israel Kehilangan Dukungan

eramuslim.com – Agresi militer Israel di jalur Gaza menewaskan lebih dari 18.000 warga Palestina, dan telah membuat negara Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu Tel-Aviv geram.

Hal ini tentu menimbulkan keretakan hubungan antara Israel dan AS. Sebelumnya diberitakan, kedua negara tersebut saling menyalahkan pernah melakukan pembunuhan massal di dunia.

Dilansir dari Reuters, Rabu (13/12), Presiden AS Joe Biden pada Selasa (12/12) mengatakan, Israel kehilangan dukungan atas pemboman “sembarangan” di Gaza.

Ia juga menyerukan bahwa Benjamin Netanyahu harus berubah. Hal ini tentu memperlihatkan keretakan baru dalam hubungan dengan Netanyahu.

Pernyataan Biden, yang disampaikan kepada para donor untuk kampanye pemilihannya kembali pada tahun 2024.

“Keamanan Israel bisa saja bergantung pada Amerika Serikat, namun saat ini Israel memiliki lebih dari Amerika Serikat. Israel memiliki Uni Eropa, memiliki Eropa, dan memiliki sebagian besar dunia. Namun mereka mulai kehilangan dukungan tersebut dengan pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi,” kata Biden.

Hal tersebut merupakan penyataaan paling kritisnya dalam menanggapi cara Netanyahu menangani perang di Gaza.

Hal ini sangat kontras dengan dukungan literal dan politisnya terhadap pemimpin Israel beberapa hari setelah serangan militan Hamas pada 7 Oktober di selatan.

Dalam pernyataannya ,Biden juga menyinggung percakapan pribadi di mana pemimpin negara Zionis tersebut berkata tentang pembunuhan masal yang pernah dilakukan AS.

“‘Anda mengebom Jerman, Anda menjatuhkan bom atom, banyak warga sipil tewas,”

Presiden ke 46 AS tersebut kemudian menjawab tudingan pemboman dari Tel Aviv:

“Ya, itu sebabnya semua lembaga ini didirikan setelah Perang Dunia Kedua untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi. jangan membuat kesalahan yang sama seperti yang kita lakukan pada 9/11. Tidak ada alasan mengapa kita harus berperang di Afghanistan.”

Komentar tajam Biden bertepatan dengan penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan yang bersiap melakukan perjalanan ke Israel untuk melakukan pembicaraan dengan kabinet perang.

Sullivan mengatakan pada hari Selasa bahwa selama kunjungannya ke Tel Aviv, dia akan berdiskusi dengan para pejabat Israel mengenai jadwal perang di Gaza.

“Soal bagaimana mereka melihat jadwal perang ini tentu akan menjadi agenda pertemuan saya,” kata Sullivan, yang diperkirakan akan melakukan perjalanan akhir pekan ini.

Sullivan menyalahkan Hamas atas kegagalan gencatan senjata dari 24 November hingga 1 Desember karena militan menolak melepaskan sandera lagi.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar